Langsung ke konten utama

Postingan

Unggulan

Saya sebenarnya tidak pandai menulis..

Saya hafal huruf, saya bersyukur dapat dengan baik mengenali huruf. Saya juga bisa menyusun kata dan membuat sebuah kalimat. Tapi, saya sebenarnya tidak pandai menulis.. Saat dibangku sekolah dasar, saya susah sekali dalam menyusun kata kemudian menjadi kalimat yang indah dan penuh makna. Setiap pelajaran Bahasa Indonesia ketika bagian puisi dan pantun, saya selalu lama untuk mengumpulkannya. Kata-kata indah penuh makna dan akhiran huruf yang senada dibagian akhir. Saya kalah dengan hal itu. Heran, Mulai menginjak umur 20an rasanya hal itu adalah 'mudah'. Mudah untuk tertulis secara tidak sengaja. Seperti air mengalir di sungai, deras. Apalagi ketika sedang benar-benar peka terhadap suatu hal. Jadinya malah semakin baik hasilnya. Bukan seseorang yang lahir dari darah penulis, tapi menggambar. Hal itu yang akhirnya tergabung menjadi sesuatu yang pas. Seperti kopi dan gula yang disajikan satu. Seperti ada yang kurang jika tidak ada salah satunya dalam satu cangkir. Jadi, saya mem

Postingan Terbaru

Kita yang percaya Kita sendiri

Pelacur;

Amarah

April

Semuanya Bergegas Menikah

"Awal Baik Untuk Pengaruh Baik"

ada

Usai Sarapan Pagi

Hidroponik, Media Tanam dengan Air

Samata